HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Thursday, April 14, 2011

Pakistan ‘asks US to cut CIA’s role


|

CIA weighs greater co-ordination and information sharing with ISI while Pakistan demands fewer American operatives.

US and Pakistan forces are allies against Taliban and al-Qaeda fighters, but co-operation has often been strained

CIA is considering greater co-ordination and information sharing with Pakistan’s intelligence agency, US officials say.

Leon Panetta, the CIA director, and Ahmed Shuja Pasha, the head of Pakistan’s Inter-Services Intelligence, met on Monday at the CIA headquarters in Washington to discuss the relationship.

The New York Times newspaper said Pakistan has demanded that the US steeply reduce the number of CIA operatives and Special Operations forces working in Pakistan, and that it put on hold CIA drone attacks aimed at fighters in northwest Pakistan.

In all, about 335 American personnel – CIA officers and contractors and Special Operations forces – were being asked to leave the country, the US daily reported quoting a Pakistani official closely involved in the decision.

The reductions were personally demanded by the chief of the Pakistan army, General Ashfaq Parvez Kayani, according to Pakistani and US officials, who requested anonymity while discussing the sensitive issue with the New York Times.

“Director Panetta and General Pasha held productive discussions today, and the CIA-ISI relationship remains on solid footing,” Preston Golson, a media spokesperson for the CIA, told Al Jazeera on Monday.

“The United States and Pakistan share a wide range of mutual interests, and today’s exchange emphasised the need to continue to work closely together, including on our common fight against terrorist networks that threaten both countries.”

US and Pakistani officials said the Pakistanis want the CIA to identify all its employees in Pakistan.

Pakistani officials complain that the CIA has been freelancing on its soil, running dozens of US citizens doing low-level espionage missions in their country.

Davis incident

Earlier this year a CIA security contractor shot two Pakistanis dead in Lahore, Pakistan. The CIA’s refusal to claim Raymond Allen Davis as its own in the initial weeks after his arrest fed that belief, Pakistani officials say, further fracturing the trust between the CIA and ISI.

Only after the CIA admitted that Davis, a former Special Forces soldier, was a CIA contractor did the ISI agree to step in and persuade the families of the dead to accept money in lieu of prosecuting Davis, Pakistani officials say, speaking on condition of anonymity to discuss sensitive negotiations.

Before Monday’s meeting between Panetta and Pasha, Pakistani officials said joint counterterrorist operations with the CIA had been on hold, limited to the sharing of information since the Davis incident, although US officials disputed that.

Pakistani officials also want advance notice of CIA drone attacks. They say that an attack in mid-March hit dozens of civilians, but US officials claim they were fighters.

Pakistani officials say joint counterterrorist operations with the CIA were limited to information sharing after the Davis incident, though US officials dispute that.

Pakistan rejected last week a White House report’s conclusion that it was doing too little to stop Taliban fighters’ movements on its soil, and that it lacked a long-term strategy to stop extremist activities.

US intelligence and military officials believe factions in the ISI support Taliban and other armed groups, which are killing US troops just across the border in Afghanistan.

source : aljazeera

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers