HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Thursday, April 21, 2011

British military officers to be sent to Libya


British military officers will be sent to Libya to advise rebels fighting Colonel Muammar Gaddafi’s forces, the UK government has said.

Foreign Secretary William Hague said the group would be deployed to the opposition stronghold of Benghazi.

The BBC understands 10 officers will provide logistics and intelligence training in a UK and French operation.

Mr Hague said it was compatible with the UN resolution on Libya, which ruled out foreign military ground action.

He stressed that the officers would not be involved in any fighting and the move was needed to help protect civilians.

The UN Security Council resolution, passed in March, authorised a no-fly zone over Libya.

Support and advice

Mr Hague said: “The [UK] National Security Council has decided that we will now move quickly to expand the team already in Benghazi to include an additional military liaison advisory team. This contingent will be drawn from experienced British military officers.

“These additional personnel will enable the UK to build on the work already being undertaken to support and advise the NTC [opposition National Transitional Council] on how to better protect civilians.

“In particular they will advise the NTC on how to improve their military organisational structures, communications and logistics, including how best to distribute humanitarian aid and deliver medical assistance.

“In doing so, we will coordinate closely with other international partners also assisting the NTC.”

The officers will be wearing civilian clothing not uniforms, and are likely to carry sidearms.

Body armour

The announcement comes as hundreds of people are feared dead in the bombardment of the town of Misrata by pro-Gaddafi forces.

The UK has already supplied body armour and telecommunications equipment to help the rebels.

On Monday, International Development Secretary Andrew Mitchell said the UK would provide £2m to help civilians flee Misrata by boat.

Mr Hague said: “We have stepped up our contribution to international efforts to relieve the humanitarian crisis in Libya, in particular in Misrata, and a UK diplomatic team led by Christopher Prentice has been liaising closely with the opposition in Benghazi.”

French Foreign Minister Alain Juppe has said France is opposed to the idea of sending coalition ground troops into Libya, even special forces to guide air strikes, to break the military stalemate.

‘Mission creep’

Former Liberal Democrat foreign affairs spokesman Sir Menzies Campbell warned against becoming bogged down in Libya, in similar fashion to what happened to the US in Vietnam.

He said: “Sending advisers for a limited purpose is probably within the terms of [United Nations] Resolution 1973, but it must not be seen as a first instalment of further military deployment.

“Vietnam began with an American president sending military advisers. We must proceed with caution.”

Labour MP David Winnick, who backed last week’s demands to recall Parliament from the Easter recess so MPs could debate the Libya situation, criticised the deployment of British officers.

He said: “However much one despises the brutality of the Gaddafi clan which rules Libya, the fact remains that there is a danger of mission creep.

“There is a civil war in Libya and this is a big escalation of Britain’s involvement. I don’t think there is an appetite in Britain for military intervention.

“Having been engaged in two wars in nine years in Muslim countries, it would be unwise to become involved in a third.”

BBC

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers