HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Saturday, April 9, 2011

NATO role under fire as Libya hits stalemate

E-mailPrintPDF

Al-Arabiya

Misrata, LIBYA (Agencies)
Forces loyal to Libya's under-siege dictator Muammar Gaddafi shelled rebels in Misrata with civilian deaths reported as NATO's role in the conflict faced scrutiny with no endgame in sight.

The fighting in Misrata came after government troops shelled the edge of Ajdabiya, further east, forcing insurgents to retreat, and as the European Union announced measures to evacuate the wounded and provide food, water and medical supplies.

Misrata, a lone major rebel outpost in the west of the country, has been under siege by Gaddafi's forces for weeks. On Friday, insurgents said they had pushed back an assault on the eastern flank of the coastal city after fierce street battles.

The clashes occurred as a debate raged over how well NATO air forces are enforcing a U.N.-mandated no-fly zone and as a senior U.S. military officer said that he doubted that the rebels could dislodge Gaddafi.

Pressing the United Nations to allow a humanitarian mission, E.U. foreign policy chief Catherine Ashton sent a letter to U.N. Secretary General Ban Ki-moon saying the 27-nation bloc was ready to come to the aid of Misrata.

"Everyone knows that we must do something and in the coming days we will have a large mobilization of the international community," a high-ranking European diplomat said earlier on condition of anonymity.

Earlier, rebels in Misrata criticized NATO for what they said was its lack of response to a relentless pounding by Gaddafi forces for more than a month.

An "unfortunate incident"NATO was already facing criticism by the opposition after its warplanes hit rebel tanks on Thursday near the oil town of Brega, killing four people, wounding 14 and leaving six others missing.

NATO chief Anders Fogh Rasmussen on Friday called the bombing an "unfortunate incident."

"I strongly regret the loss of life," Rasmussen said of the strike, labeled by rebel military commander General Abdelfatah Yunis as a NATO "error."

The operation's deputy commander, British Rear Admiral Russell Harding, refused to apologize, saying the alliance was unaware rebels were using tanks and that it was becoming hard to distinguish between the two sides on the road.

The rebels said they were "not seeking an apology but an explanation."

"We are not questioning the intention of the NATO," rebel spokesman Shamsiddin Abdulmolah told AFP.

"It appears that there has been a breakdown of communication, perhaps due to the visibility on the ground... and that the positions of our tanks have not make clear to the NATO," he said.

Yunis insisted on Thursday night that the rebels had told NATO they were moving T-55 and T-72 heavy tanks from Benghazi to Brega.

NATO spokeswoman Oana Lungescu spoke of the difficulties facing alliance pilots because of Gaddafi's tactics. "The fact is they are using human shields and parking tanks next to mosques and schools so it is very hard to pinpoint any military hardware without causing civilian casualties," she said.

Little tactical headwayIn Benghazi, around 400 protesters chanted "Down with NATO" in reaction to the Brega bombing.

With little tactical headway being made by the rebels despite NATO support, General Carter Ham, head of U.S. Africa Command, said in Washington on Thursday it was unlikely they could launch an assault on Tripoli and oust Gaddafi.

Asked at a Senate hearing about the chances that the opposition could "fight their way" to Tripoli and replace Gaddafi, Ham replied: "Sir, I would assess that as a low likelihood."

His comments underscored growing concern in Washington and European capitals that the conflict is reaching a stalemate, with Gaddafi firmly in control in Tripoli and poorly organized rebels unable to turn the tide.

Washington on Friday hit Libya's premier and its oil and finance ministers with sanctions, in a fresh bid to fracture Gaddafi's inner circle.

Meanwhile, a U.N. human rights team set up to investigate alleged violations in Libya will leave on Sunday from Geneva on a field mission, the head of the team, Cherif Bassiouni said on Friday.

The 47-member U.N. Human Rights Council had unanimously decided to set up the investigation into suspected crimes against humanity after Libya's army and air force fired on civilians.

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers