HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Saturday, April 9, 2011

Sudan:Domestic Violence Drives Children Onto the Streets

Sudan Tribune (Paris)

Sudan: Domestic Violence Drives Children Onto the Streets

7 April 2011


Wau — Nearly fifty per cent of the street children in the major urban centres in the oil producing region of South Sudan appear to have been forced onto the streets due to the abuse of their rights, cruelty and a lack of parental care.

Monica Louis Madut, an advisor on gender affairs in the government of Western Bahr el Ghazal made the revelations on Thursday, during a public briefing with local government officials and other stakeholders dealing with street children in Wau.

She was briefing a public gathering attended by Wol Dhiel Thiep, commissioner of Jur River county and community leaders in Wau town, to share the findings of the survey she conducted in seven different parts of the state.

She said a survey conducted in Wau town, indicate that there are about 295 street children, of which 138 were males and 157 female.

The children in Wau are from different ethnicities and places in South Sudan but the majority come from the Greater Bahr el Ghazal and the State of Western Equatoria in Greater Equatoria.

"The abuse of children's rights and a lack of parental care are among the major causes that push children onto the streets. Children are abused by parents, close relatives, guardians and at times the authorities," she told participants at the meeting.

"I almost cried when I heard children narrating how they are surviving on the streets. Where they had lived and how they came to be living as street children in Wau, where the growing number of homeless children is pathetic," explained the official in a public briefing held in Wau.

The official attributed the situation to the death of some parents during the war and household poverty as reasons that push children onto the streets. More than two decades of north-south Sudan civil war in which more than 2 million were killed has orphaned many children.

Poverty was found as another factor which contributed to the going of the children to the street due to economic hardships. It was also detected that some parents send their children to beg on the streets to make ends meet.

"According to the survey", she said, "Some parents pretend that their own children are orphans in order to take advantage of the situation to solicit help," she noted.

The Jur River county commissioner, Thiep also complained that most orphanages in the county lack adequate funds to provide for basic needs of the children. He called for support from the government.

"Street children are not a problem to be solved by non-governmental organisations alone. There is a need for support from the government to address this situation," he said.

Other participants at the meeting also called for provision of shelters for the children, saying that most of them have limited access to education and health services since they do not have permanent homes.

The children also face sexual abuse by hoodlums, other children and homeless people, with whom they share the streets, the participants said.

"There are also many cases of street children being beaten and mistreated by the police," alleged one participant.

Monica said in her closing remarks that the governor of the state, Brigadier General, Rizik Hassan Zachariah had promised to assist street children who are in schools by providing clothes, tuition fees, stationery and other basic needs.

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers