HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Tuesday, April 19, 2011

USA Credit Rating at Risk

E-mailPrintPDF



BBC


The US has been warned that the credit rating on its government debt could be cut by Standard & Poor's. S&P is concerned that Democrats and Republicans will not be able to agree a plan to reduce the growing US deficit.

It has downgraded its outlook from stable to negative, increasing the likelihood that the rating could be cut within the next two years.

The US Treasury responded that S&P had underestimated its ability to tackle the national debt. "Because the US has, relative to its 'AAA' [top-rated] peers, what we consider to be very large budget deficits and rising government indebtedness and the path to addressing these is not clear to us, we have revised our outlook on the long-term rating to negative from stable," the agency said in a statement.

The surprise move sent US and European shares lower. The S&P 500 fell the most in a month, and the US dollar dropped against the euro and Swiss franc. Oil was also sharply lower. In Europe, the main UK, German and French indexes all fell by at least 2%.

The US federal deficit currently stands at $1.4tn (£858bn) and is expected to reach $1.5tn in the current fiscal year.

Budget battle

President Barack Obama suggested that the world could plunge into a new recession if the ceiling on money the US can borrow is not raised in the next few weeks, before the current debt limit of $14.3tn is reached.Mr Obama and the Republicans are locked in a battle over the extent of spending cuts.

The Republican-controlled House of Representatives has passed a 2012 budget plan that aims to cut $6.2tn in spending by the government over the next decade. But the bill is not expected to make it through the Democrat-led Senate. The current fight is over spending from 1 October onwards. Last week, Congress passed a budget bill that would cut $38.5bn in government spending over the rest of the current fiscal year, to 30 September. Last week, Mr Obama laid out his plan to reduce the budget deficit by $4tn over 12 years.

'Political judgment'

Austan Goolsbee, the chief economist of the president's Economic Recovery Advisory Board, dismissed the change in outlook while making the rounds on US cable networks.

"What the S&P is doing is making a political judgment and it is one that we don't agree with," he told CNBC.The S&P outlook cut comes after the International Monetary Fund (IMF) warned last week that the size of the US deficit created instability in the financial markets. In a statement, S&P was positive about the general state of the US economy, but said: "We believe there is a material risk that US policymakers might not reach an agreement on how to address medium- and long-term budgetary challenges by 2013. "If an agreement is not reached and meaningful implementation is not begun by then, this would in our view render the US fiscal profile meaningfully weaker than that of peer 'AAA' sovereigns."

'Wake-up call'

The US has the top AAA credit rating on its long-term bonds.

Since the US is the world's largest economy, and its debt is considered the backbone of the world's financial system, any concern over the US ability to pay its debt creates huge ripples in the world economy.

"It's a wake-up call that we need to do something," said Axel Merk, a currency fund manager in California. S&P is "absolutely correct that this is something serious that needs to be addressed." But the US Treasury responded strongly to the change in outlook. "We believe S&P's negative outlook underestimates the ability of America's leaders to come together to address the difficult fiscal challenges facing the nation," it said.

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers