HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Saturday, May 14, 2011

Egypt’s rulers bans solidarity convoy bound for Palestine

MAY 14, 2011

Egypt’s ruling military council has forbidden solidarity convoys aiming to reach Rafah ahead of the Palestinian Nakba Day on Sunday

As planned, hundreds gathered on Saturday in Tahrir Square with the aim of heading to the Egypt-Gaza border at Rafah. However, organisers say, the ruling military council ordered tourism offices not to send the buses rented as transport for the convoy as it set a ban on all journeys to the border.

Starting 9am, several hundred stood in Tahrir Square waving Palestinian and Egyptian flags, hoping to march towards Gaza to stage a sit-in on Sunday, 15 May, which marks the Palestinian Nakba Day, or day of catastrophe, in reference to the founding of Israel in May 1948. The convoy was not able to leave Cairo.

May Shahin, one of the organisers of the convoy, said “We have been preparing for this for the past month and a half now. We wanted to have a convoy in memory of the Palestinian Nakba. It was supposed to be a mass march towards Palestine. After realising that entering Gaza might be a risk for the Palestinians, we decided to head only to the Rafah border. We were surprised, then, to know that all tourism offices refused to rent buses to reach Rafah and canceled our contract. They told us that this was an order from the ruling military council. Under the Mubarak regime we were able to organise a convoy from Cairo to reach Rafah. Now, after the revolution, we are banned.”

The solidarity convoy set to leave Cairo was not the only one to be stopped. A group of 15 activists from the “Free Egyptian Group” and “We are the Bus People”, a group that tours Egypt staging artistic performances, left Cairo Friday and were also stopped.

Ragia Omran from the “Free Egyptian Group” recounts: “We were heading to Sheikh Zwaied village near Arish to stage an awareness show and we had all the musical equipment with us. We were stopped right after crossing Salam Bridge. We told them that we were only going to stage our show there, and showed them the musical instruments, but they did not let us pass.”

Still attempting to reach Rafah, individuals stopped in convoys tried to reach the border either on foot or via public transport. Estimates from people living in Arish are that hundreds of those who were trying to reach the border area in solidarity with the Palestinians were able to, despite strict restrictions from the military.

Egypt is expected to witness mass demonstrations on 15 May despite security alerts issued from the Supreme Council of the Armed Forces. Shahin says: “On Friday, more than 5000 demonstrated in front of the Israeli embassy. That is the biggest demonstration ever staged in front of the embassy, which shows how much Egyptians are enthusiastic this year to participate in solidarity with Palestine.”

The Egyptian army fired shots Friday trying to disperse thousands of demonstrators in front of the Israeli embassy. Although protesters fled the scene upon hearing the shots, they quickly returned, chanting “We are going in!”

Egypt’s downtown area is flooded with posters reading “Palestine, we will return,” while Palestinian flags are sold on many street corners in the area surrounding Tahrir Square. The square itself was packed with tens of thousands on Friday chanting in solidarity with Palestine.

Ahram

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers