HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Friday, May 6, 2011

Demonising Pakistan – The Result of Obama’s speech

· MAY 2, 2011

obama-01

When US President Obama told the world that US special forces had killed Osama Bin Ladin in Abbotabad, Pakistan, it provoked a storm of media commentary. He claimed that justice had been done, blaming Bin Ladin for the 9/11 attacks.

It should surprise people that after Obama’s announcement, that there was so little comment about what America has done supposedly to secure this ‘justice’: wars in Afghanistan and Iraq, military operations in Yemen and elsewhere, hundreds of thousands of innocent people killed, millions more injured and displaced, an estimated US$ 1.3 trillion expense, the destabilisation of different regions of the world, and the promotion of sectarianism … all allegedly to ‘get their man’.

The United States has given itself the right to be judge, jury and executioner when it feels a crime has been committed against it – ignoring its own moral deficit when it comes to foreign policy crimes, which invalidate any judicial pretensions they have. And even if it had been their aim to take revenge for 9/11, it is not ‘justice’ to act like a US Marshal in the ‘wild west’, policing the world with the ‘justice’ of the gun. It is simply the expression of naked power, and does nothing to make the world a safer and more just place.

Indeed, if anything it is an echo of US ‘justice’ in the ‘war on terror’, such as in Guantanamo Bay and its programme of extraordinary rendition.

The main result of Obama’s carefully crafted speech – aside from the boost in his domestic approval rating – is that the western media now portrays Pakistan, in particular its military, as ‘public enemy number one’ to its own population.

US foreign policy has thrived for decades on the exaggerated manufacture of an enemy, around whom they can construct plans to execute predetermined strategies. Previous examples have been Saddam Hussein, Fidel Castro, the Soviet Union, Communism, Iran etc. Where an individual or a regime or a system has indeed committed crimes, it makes the case easier to construct, and the subsequent policies easier to execute.

Once again, the government of Pakistan has tolerated [and maybe even assisted] a violation of its sovereign territory by a foreign military. No country in the world would do this, especially allowing the United States – with its blood-stained record of black-ops, duplicity and sights on Pakistan’s nuclear assets – free reign within Pakistan.

The basic function of securing the people has been sold off by the government in Pakistan, whose duty should have been to demand the expulsion of US military, security and intelligence personnel from Pakistan; and an end to bombing Pakistan and killing more civilians with their unmanned drone aircraft – withdrawing the vital support they give the US for this.

The only way to harness security for the sake of the people in Pakistan, and elsewhere in the Muslim world, is by the justice and rules of Islam, under the authority of the Ummah, and independent of western colonial powers. This will only be achieved by restoration of the Khilafah State, and we call all people to work politically on the method of the Prophet (SAW) for this.

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers