HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Saturday, March 19, 2011

Washington and the Civilians of Libya


By Professor Lawrence
Davidson


March 19, 2011 "Information Clearing House" -- Whether you believe that the United Nations resolution authorizing extensive intervention in the Libyan civil war is justified or not, and whether you believe that the admittedly eccentric forty two year rule of Muammar Gadhafi over a complex and fractious tribal society has been cruel or not, there is one thing that all objective observers should be able to agree on. All should agree that the rationale put forth by the United States government for supporting the impending NATO intervention, that this action is to be taken to bring about an immediate end to attacks on civilians, is one of the biggest acts of hypocrisy in a modern era ridden with hypocrisy.

There is, of course, no arguing with the principle put forth. The protection of civilians in times of warfare, a moral good in itself, is a requirement of international law. Yet it is a requirement that is almost always ignored. And no great power has ignored it more than the United States. In Iraq the civilian death count due to the American invasion may well have approached one million. In Afghanistan, again directly due to the war initiated by U.S. intervention, civilian deaths between 2007 and 2010 are estimated at about 10,000. In Vietnam, United States military intervention managed to reduce the civilian population by about two million.

And then there is United States protection of the Israeli process of ethnic cleansing in Palestine. America’s hypocrisy as Washington consistently does nothting about the Israeli blockade of Gaza and the slow reduction of a million and half Gazans to poverty and malnutrition. And, finally, the unforgettable hypocrisy inherent in U.S. support for the 2009 Israeli invasion of that tiny and crowded enclave. The 2009 invasion was the most striking example of an outright attack on civilians and civilian infrastructure since the World War II. And the American government supported every single moment of it.

Thus, when President Obama gets up before the TV cameras and tells us that Libyan civilians have to be protected, when UN ambassador Susan Rice tells us that the aim of the UN resolution is to safeguard Libya’s civilian population and bring those who attack civilians, including Gadhafi, before the International Criminal Court, a certain sense of nausea starts to gather in the pit of one’s stomach. If Washington wants regime change in Libya, which is almost certainly the case, government spokespersons ought to just say it and spare us all a feeling of spiritual despair worthy of Soren Kieregaard!

It was Oscar Wilde who once said that "the true hypocrite is the one who ceases to perceive his deception, the one who lies with sincerity." I think that politicians learn, some easier than others, to live their lives like this. And, as I have said before, the only way they can be successful in sharing their delusions with the rest of us is that the majority do not have the contextual knowledge to analyze and make accurate judgments on their utterances. The successful hypocrite and his or her ignorant audience go hand in hand.

Posted by IslamPolicy

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers