HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Friday, March 25, 2011

Libya: Nato Assuming Command of No-Fly Zone

Stephen Kaufman

24 March 2011


Washington — Secretary of State Hillary Rodham Clinton said the United States is transferring command and control of the international community's enforcement of the no-fly zone in Libya to the North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Speaking in Washington March 24, Clinton said all 28 NATO member countries had also agreed to "authorize military authorities to develop an operations plan for NATO to take on the broader civilian protection mission" that was authorized by United Nations Security Council resolutions 1970 and 1973 in response to the Libyan government's attacks on its own people.

Clinton said that U.S. forces will continue to provide support for the operation, known as Odyssey Dawn, and she welcomed the decisions of Qatar and the United Arab Emirates to contribute aircraft.

The secretary also announced that the U.S. Agency for International Development has sent 18 doctors and nurses to provide medical support to the Libyan people in Benghazi.

At the Pentagon, Joint Staff Director Vice Admiral Bill Gortney said March 24 that the handover of command and control will be "a complicated process" because of the need to try to keep the same type of architecture and information technology support that has been in place under U.S. command.

But Gortney noted that the pace of Operation Odyssey Dawn has been "pretty phenomenal" when considering that only one week has passed since the U.N. Security Council authorized the operation and military forces began taking action on March 19.

Gortney said approximately 75 percent of combat air patrol missions in support of the no-fly zone are now being executed by non-U.S. military personnel, and U.S. coalition partners are contributing 26 of the 38 ships that have been deployed in support of the operation.

COALITION SEEKS TO AVOID CAUSING CIVILIAN CASUALTIES

Gortney said that when and where forces loyal to Colonel Muammar Qadhafi threaten the lives of their own people or violate the no-fly zone, "they will be attacked," and the coalition will also stop any of the regime's attempts to break the arms embargo that was imposed by the United Nations.

"Our message to the regime troops is simple: stop fighting, stop killing your own people, stop obeying the orders of Colonel Qadhafi. To the degree that you defy these demands, we will continue to hit you and make it more difficult for you to keep going," he said.

Although regime forces have withdrawn from Benghazi, they are still attacking civilians in Misurata and Zintan, he said. The coalition's rules of engagement permit them to attack Qadhafi's forces inside populated areas, but Gortney said they are not doing so, out of concern that such an operation would cause civilian casualties.

"Unless we can find -- a mechanism to achieve the effect without harming the very people that we're trying to protect is the challenge there," he said. "That's a very, very hard task to do, and we're trying to do it to the best of our ability."

Despite claims to the contrary by Qadhafi's regime, there are currently no reports that Operation Odyssey Dawn has caused any Libyan civilian casualties. Gortney said coalition forces are trying to put pressure on Qadhafi's forces outside the cities.

"If you can work on their supply lines, their logistics capability, cut them off, they're not going to be able to sustain their efforts inside the city," he said.

Source: allafrica.com

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers