HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Wednesday, March 9, 2011

Afghanistan: 2010 the bloodiest year for Afghan civillians, UN says

MARCH 9, 2011

There has been a large increase in the number of civilians killed in the war in Afghanistan for the second year in a row, according to a UN report.

More than 2,700 civilians were killed in 2010 – up 15% on the year before.

The UN says that the Taliban and other insurgents are to blame for the rise – 75% of all deaths are down to them.

The numbers killed by government and Nato forces is sharply down – they were to blame for 16% of deaths.

However the BBC’s Quentin Sommerville in Kabul says that the recent accidental killing of nine boys by American forces show that the deaths of Afghans at foreign hands resonates deeply, and provokes even greater outrage than killings by the Taliban.

Top Nato commander Gen David Petraeus apologised for the incident last week.

It was described by President Hamid Karzai as “merciless”. He warned that foreign forces would encounter “huge problems” if the “daily killing of innocent civilians” did not stop.

‘Alarming’ trend

The UN report shows that assassinations and the killing of women and children all rose dramatically, making 2010 the bloodiest year yet in a war which is now in its 10th year.

The numbers killed by government and Nato forces is sharply down – they were to blame for 16% of deaths.

2010: A BLOODY AFGHAN YEAR

* 2,777 civilians killed

* 83% rise in abductions

* 105% increase in targeted killings

* 588% and 248% rise in civilian killings in Helmand and Kandahar provinces

* 26% decline in the number of civilian deaths caused by coalition and Afghan forces

* 21% rise in the number of child casualties

* 6% rise in the number of women casualties

The number of assassinations doubled to 462, the report said.

But the most “alarming” trend was a 105% increase in the targeted killing of government officials, aid workers and civilians perceived to be supportive of the Afghan government or Nato-led foreign forces.

Correspondents say that the tactic threatens to undermine the handover of responsibility for security to the Afghan government, police and army starting this year.

In many parts of Afghanistan, local governors live behind sandbags on US military outposts while government officials rarely travel to the areas they are supposed to be administering.

The social and psychological impact of assassinations are “more devastating than a body count would suggest”, the report says.

“An individual deciding to join a district shura (meeting), to campaign for a particular candidate, to take a job with a development organisation, or to speak freely about a new Taliban commander in the area, often knows that their decision may have life or death consequences,” it said.

“This suppression of individuals’ rights also has political, economic and social consequences as it impedes governance and development efforts.”

Government workers, politicians and tribal elders are being targeted as the insurgents attempt to prevent the transfer of power from international forces to Afghans.

Most were killed by roadside bombs – with children suffering especially badly. There was a 21% increase in child deaths in 2010.

Both sides see this as a critical year for the conflict and fighting is expected to get worse.

Human rights groups fear that the Taliban are becoming more brutal. Civilians will continue to be caught in the middle, with even higher casualties expected in the year ahead.

BBC

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers