HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Saturday, March 19, 2011

`Blood Money Was Paid By S. Arabia`

By Anwar Iqbal

(source)

March 18, 2011 "Dawn" --- WASHINGTON: Saudi Arabia is believed to have arranged the blood money that allowed CIA contractor Raymond Davis to go home after nearly two months in a Lahore jail, diplomatic sources told Dawn.

They said that the Saudis joined the efforts to resolve the dispute late last month after it became obvious that Davis`s continued incarceration could do an irreparable damage to US-Pakistan relations.

The Saudis agreed to pay the money, “at least for now”, to get Davis released, the sources said, but did not clarify if and how would the Saudis be reimbursed.

“This is something that needs to be discussed between the United States and the Kingdom,” one source said. “Mr Davis`s surprise departure from Pakistan came after it became obvious that the Americans were getting impatient,” he added.

The New York Times, however, quoted US officials as saying that the money would be paid by members of the Pakistan government, and then reimbursed by the Obama administration.

US officials, who spoke to the media, also insisted that the CIA had made no pledges to scale back covert operations in Pakistan to earn Davis`s release. The CIA also refused to give the Pakistani government or its intelligence agency a roster of American spies operating in the country, the officials said.

In an interview broadcast on Thursday by the US National Public Radio, Secretary of State Hillary Clinton did not clarify the situation either. “Well, you`ll have to ask him what he means by that,” said Ms Clinton when informed that Punjab`s Law Minister Rana Sanaullah was insisting that the blood money had been paid.

“And a lawyer involved in the case said it was $2.34 million. There is no money that came from anywhere?” she was asked.

“The United States did not pay any compensation,” the secretary replied. “Did someone else, to your knowledge?”

“You will have to ask whoever you are interested in asking about that,” she said.

“You`re not going to talk about it?” the interviewer insisted.

“I have nothing to answer to that,” she replied.

According to the US media, the case was resolved after Pakistani officials met family members of the victims for more than six hours on Wednesday to arrange compensation. The issue of payments was first raised with Pakistani officials by Senator John Kerry during a trip to Islamabad last month.

Since then, American and Pakistani officials had regularly discussed the matter, and CIA director Leon Panetta had spoken frequently to ISI chief Lt-Gen Ahmad Shuja Pasha, the media report said.

At the White House, spokesman Jay Carney referred reporters to the State Department when asked if he knew the blood money had been paid.

At the State Department, deputy spokesman Mark Toner said he would “go with the secretary`s statement”.

“I`m not an expert in Pakistani law, so I`m not comfortable discussing the legal process that took place. I understand that they signed a document that then pardoned Mr Davis, and the case is, in our mind, resolved,” he explained.

“I don`t think so. No,” said Mr Toner when asked if the US was in direct contact with the victims` family.

“We want to move on now and get to the issues that we`re working together with Pakistan on,” said Mr Toner when asked what would be the impact of the release on US-Pakistan relations.

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers