HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Friday, March 18, 2011

Top Algerian Salafist's fatwa says unrest un-Islamic

TUESDAY, 15 MARCH 2011 18:12
Reuters

By Lamine Chikhi

ALGIERS (Reuters) - The spiritual leader of Algeria's influential Salafist movement has issued a 48-page fatwa, or religious decree, urging Muslims to ignore calls for change because he says that democracy is against Islam.

The fatwa by Sheikh Abdelmalek Ramdani, who lives in Saudi Arabia, comes at an opportune time for President Abdelaziz Bouteflika as Algerians watching protests in other Arab states have begun pushing their own political and economic demands.

"As long as the commander of the nation is a Muslim, you must obey and listen to him. Those who are against him are just seeking to replace him, and this is not licit," Ramdani wrote in the fatwa obtained by Reuters.

"During unrest, men and women are mixed, and this is illicit in our religion," said Ramdani, who claims several hundred thousand followers here.

Algeria has been shaken since January by a wave of protest sparked by a spike in food prices. The opposition has made several attempts to march in Algiers for democracy, transparency and a change of leadership.

Anxious to keep a wave of popular revolts in the Arab world from spreading to Algeria, the government has lifted a 19-year state of emergency and opened up state media to the opposition.

It has also been paying out huge sums in subsidies, wage increases and interest-free loans to placate discontent.

"FATWA ON UNREST"

Ramdani, who moved to Saudi Arabia after threats from radical Islamists, wrote in his "Fatwa on Unrest" that an observant Muslim can only "pray and be patient" when faced with an unwanted ruler.
"Unrest is a tool created by democratic systems which are against Islam," he wrote, echoing recent statements against protests issued by Saudi clerics.

Salafists are a minority in Algeria, where most believers follow mainstream currents of Islam. They observe strict daily rituals to recreate what they see as the ideal Islam as practiced by its earliest followers.

Practicing an ultra-conservative brand of Islam inspired by Saudi Wahhabism, they do not seek overt political influence, partly because their beliefs forbid it.

But they have influence in Algerian society, setting the tone for how to do business, deal with the state, and even dress.

With their trademark long beards and ankle-high trousers, Salafists dominate hundreds of street markets and they have put pressure on shopkeepers to stop selling tobacco and alcohol, both considered forbidden by Islam.

APOLITICAL BUT RELIGIOUSLY ACTIVE

They see Bouteflika as an ally and they have cooperated with him to persuade insurgents to lay down arms. Algeria is emerging from more than a two decades of struggle with radical Islamists during which more than 200,000 people died.

Most Salafists in Algeria had no part in the violent conflict that convulsed the country from the early 1990s but has since sharply diminished in recent years.

In return for their apolitical stand, Bouteflika has turned a blind eye to their religious activism.
Mohamed Mouloudi, a religious books publisher opposed to the Salafists, said Ramdani's fatwa meant his movement was ready to defend dictatorships.

But, he added, "dictatorship is not compatible with Islam, which is much closer to democracy than Ramdani can imagine.

"This is not the kind of political support I would seek to remain in power. The Saudi model is not a model you can implement in Algeria," Mouloudi said.

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers