HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Friday, October 21, 2011

OCTOBER 16, 2011 ·
pensioner-poverty

Paying the rent, putting food on the table or heating the home are the bleak ’choices’ families make each day.

Over 5 million households and rising live in fuel poverty in Britain today. Fuel poverty appears to be a new phenomenon but is another manifestation of the dire effects of financial hardship as increasing numbers of ordinary people find it difficult to make ends meet.

Such a condition has arisen because only the ‘price’ of energy determines who gets what, irrespective of need. Price is the most prominent feature of capitalism and does not distinguish between a person’s need for bare necessities against another’s desires for luxuries.

Banks in the city illuminate spacious empty lobbies at 2 a.m. in the morning because they can afford to but a pensioner in desperate need to keep warm at 2 a.m. in the morning will not turn on his small heater because he does not have the money to pay for the same electricity.

This is the stark human outcome of the privatisation of the utilities in the late 1990s. Dividing up various bits of each utility into production and distribution companies was supposed to increase competition between suppliers, improve service and lower prices. Privatisation was touted as solving the perennial problem of unproductive and inefficient nationalised utilities which had plagued the British industrial landscape.


As with most privatisations the most conspicuous effect has been significantly higher prices for consumers. To illustrate, since privatisation, gas prices have risen by 130% compared to an increase of just over 20% in the 10 years before privatisation (see chart). In comparison, general prices (RPI) have risen by 40-60%. Naturally, fewer and fewer people are now able to afford a decent or even adequate supply of a bare necessity than before privatisation. Meanwhile, the privatised energy companies are making huge profits – up to £125 – per customer according to Ofgem, the government body assigned to regulate the private sector energy companies. It doesn’t take an economist to work out that fuel poverty and huge profits of the energy companies are two sides of the same coin.

The average household bill for heating, cooking and lighting is nearly £1,350 with people in financial hardship paying more because they are forced to pay by metering. The poor are in arrears and increasingly getting in debt unable to pay fuel bills since the government assistance to help placate the public against such blatant injustice is little more than token help in comparison to the profits of the energy companies.

Clearly corporate profits have been prized over people – the hallmark of capitalism.

Islam’s view towards public utilities

The Shariah protects utilities as public properties in Islam belonging to the people in the truest sense of the word unlike nationalised industries whose status depends on the political colour of capitalist governments.

The Messenger of Allah (swt) said: “Muslims are partners in three: Water, pastures and fire.” Partners means these belong to Muslims as a whole while gas, oil and electricity are from the description of fire since they are fire based fuels. It is not allowed to assign ownership of these including generators and distribution systems to private ownership and they must permanently remain with the public. Profits can therefore never be squeezed out of the people to pay for utilities because these industries belong to the Ummah as a whole not to individuals or companies – who would rightly run their businesses for a profit.

These are of the public properties because without them the Ummah and society would suffer immense hardship. Yet these are not state properties with the Khaleef responsible for the supervision (not ownership) in the best interests of the Ummah.

This ensures that these utilities, which are essentially necessities, are always available to all according to need and not the market which avoids the obscene and unjust situation of fuel poverty under capitalism.

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers