HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Saturday, October 1, 2011

Kebuluran Di Somalia, Masalah Umat Islam Sejagat!


PDFPrintE-mail
Isnin, 22 Ogos 2011 13:20
34
altaltMangsa kebuluran terancam
MOGADISHU 17 Ogos - Mangsa kebuluran Somalia di kem-kem pelarian kendalian kerajaan di sini, berhadapan ancaman keganasan setiap hari sehingga membuatkan mereka memilih untuk berlapar daripada mendapatkan bekalan makanan yang diagih-agihkan agensi-agensi bantuan.

Di kem Bad-baado di sini yang menempatkan 20,000 pelarian mangsa kebuluran, kejadian rogol, keganasan dan bunyi tembakan berlaku hampir setiap hari.

Kem tersebut terletak berhampiran lokasi pertempuran selalu tercetus antara tentera kerajaan dengan kumpulan militan al Shabab di Mogadishu. “Saya tidak boleh berada di sini bersama anak-anak. Ramai anggota militan bersenjata ada di sini. “Anda boleh mendengar bunyi tembakan setiap waktu. Saya juga bimbang dirogol,” kata Halima Hassan Hilowle. Seperti kebanyakan pelarian lain, Halima memilih untuk tinggal di kem Hawale, kira-kira 1.6 kilometer dari Bad-badoo bagi keselamatan dirinya serta anak-anak.

Kem tersebut yang dikendalikan orang persendirian dan dikawal ketat pengawal keselamatan pada waktu malam, bagaimanapun tidak menerima bantuan bekalan makanan daripada agensi-agensi kemanusiaan. “Kami tidak mempunyai bekalan air dan tempat berlindung. Kami tidak punya apa-apa. “Kami juga tidak menerima bekalan ubat dan makanan. Satu-satunya kemudahan yang disediakan pertubuhan bukan kerajaan di sini ialah tandas,” kata pelarian, Abdi Abdullah. Dalam perkembangan berkaitan, Pertubuhan Kerjasama Islam (OIC) mengadakan mesyuarat mengejut dengan menteri-menteri luar di Istanbul hari ini bagi membincangkan tentang krisis kebuluran dan kemarau di negara-negara Afrika. – Agensi/AFP
altalt

Sumber : Utusan Online, 18/08/2011

Kebuluran Di Somalia, Masalah Umat Islam Sejagat!
Di kala umat Islam di Malaysia “berpesta” membeli juadah untuk berbuka di bazaar- bazaar Ramadhan yang tumbuh umpama cendawan selepas hujan di bulan puasa ini, lain pula keadaannya di Somalia. Saudara se-aqidah di sana dalam keadaan kebuluran dan ramai yang terdedah kepada pelbagai penyakit kerana ketiadaan makanan yang mencukupi. Lebih menyedihkan, di bulan yang mulia ini, mereka seolah-olah ‘berpuasa’ sepanjang masa – mereka tidak berbuka dan tidak bersahur! Lebih buruk, keselamatan mereka turut terancam dengan kejadian rogol yang berlaku setiap hari! Apakah kita tidak merasa kecewa sedikitpun atas apa yang berlaku di Somalia? Di mana dalam masa yang sama, kita sering membuang makanan yang tidak habis kerana terlalu serakah membeli juadah berbuka!! Apakah para pemimpin kita merasa selesa dan bangga mengagihkan bubur lambuk di masjid- masjid tetapi tidak berbuat apa-apa untuk menyalurkan makanan serta bantuan kepada saudara se-aqidah kita di Somalia? Tidakkah para pemimpin umat Islam merasa terpanggil untuk menyelesaikan masalah umat Islam ini dengan segera??

Mungkin ada yang merasa mereka perlu berbuat sesuatu….namun apa yang berlaku cumalah mesyuarat demi mesyuarat. Setiap kali krisis ke atas umat Islam berlaku, setiap kali itulah mereka akan membuat mesyuarat tergempar atas platform OIC. Meskipun begitu, hasilnya tetap sama – pelbagai masalah umat Islam masih tidak dapat diselesaikan. Sekiranya kita menelusuri masalah ini, kita akan dapati beberapa faktor yang menyebabkan ia berlaku.

Pertama, hilangnya rasa persaudaraan se-aqidah sekelompok umat Islam terhadap kelompok umat Islam lain kerana wujudnya sifat wathaniyyah (nasionalisme) yang telah ditanam oleh penjajah umat Islam. Walhal, sifat ini merupakan suatu yang diharamkan oleh Islam. Mereka merasakan apa yang berlaku di Somalia adalah masalah “warganegara” Somalia dan bukannya masalah umat Islam bersama. Malah yang lebih teruk lagi sekiranya ada yang boleh menyatakan “rasa syukur” kerana apa yang berlaku di Somalia tidak berlaku di Malaysia! Subhanallah!!

Kedua, tiadanya pemimpin umat Islam yang akan melindungi dan memastikan kebajikan, keselamatan serta keperluan asas umat Islam di seluruh penjuru dunia ini terpenuhi. Ini berbeza situasi ketika Umar al-Khattab memerintah umat Islam. Dalam menanggapi masalah kebulurun di Madinah pada era pemerintahannya, beliau dengan segera menyalurkan bantuan bekalan makanan yang dibawa masuk ke Madinah dari wilayah-wilayah lain seperti dari Mesir dan Syria. Pada masa yang sama, perbendaharaan negara dibelanjakan untuk membeli dan menyediakan makanan kepada penduduk Madinah.

Di zaman Khalifah Umar Abdul Aziz pula, Ibnu Abdil Hakam meriwayatkan, Yahya bin Said, seorang petugas zakat pada masa itu berkata, "Saya pernah diutus Umar bin Abdul Aziz untuk memungut zakat ke Afrika. Setelah memungutnya, saya berniat untuk memberikannya kepada orang-orang miskin. Namun, saya tidak menjumpai seorang pun. Umar bin Abdul Aziz telah menjadikan semua rakyat pada waktu itu kaya. Akhirnya, saya memutuskan untuk membeli hamba sahaya lalu memerdekakannya." [Sirah Umar Abdul Aziz, ms 59]. Inilah kesan daripada pelaksanaan Islam oleh pemerintah yang amanah seperti para khalifah sebelum ini yang memakmurkan bumi Afrika daripada kebuluran.

Ketiga, inilah salah satu daripada kerosakan yang disebabkan oleh kapitalisme di negeri kaum muslimin. Sistem kapitalisme tidak memberi kebahagiaan kepada manusia tetapi ia datang dengan segala bentuk kerosakan sebagaimana yang berlaku di Somalia ini. Kerosakan ini tidak akan berhenti begitu sahaja, melainkan sekiranya ada usaha dari kaum muslimin untuk berubah dari situasi buruk ini kepada kehidupan Islam yang akan menjamin kesejahteraan umat manusia.

Wahai kaum Muslimin! Sampai bilakah kita masih berharap kepada pemimpin umat Islam yang membisu akan kesengsaraan saudara-saudara kita ini? Sampai bilakah kita masih menaruh harapan kepada mereka untuk menyelesaikan segala kemelut yang melanda kita pada masa ini? Apakah kita masih sanggup berdiam diri melihat pengkhianatan mereka ke atas umat yang mulia ini? Semoga apa yang berlaku di Somalia ini akan menjadi momentum bagi kita untuk melakukan perubahan ke arah penerapan Islam yang kaffah (sempurna) oleh negara ditengah- tengah umat. InsyaAllah, dengan itu rahmat Allah akan memayungi kita. Wallahu a’lam.






0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers