HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Saturday, October 1, 2011

Masjid Kini Sudah Hilang Fungsi Sebenarnya Tanpa Khilafah


PDFPrintE-mail
Rabu, 26 Mei 2010 08:41
1
altaltFrance’s biggest mosque

Di Tengah-Tengah Larangan Burqa, Masjid Terbesar di Perancis Mula Dibangun

Meskipun masih dilanda kontroversi tentang larangan hijab, umat Islam Perancis dapat bernafas sedikit kerana masjid terbesar akan dibangunkan di Marseille. Acara peletakan batu pertama pembangunan masjid itu dihadiri oleh para pemuka agama Islam di Perancis serta para pegawai kerajaan Perancis.

Marseille merupakan kota kedua terbesar di Negara Menara Eiffel itu, dengan jumlah warga muslimnya sekitar 250,000 orang. Pembangunan masjid di Marseille, bukan hanya akan menjadi masjid terbesar tapi juga akan menjadi simbol Islam di tengah masyarakat moden Perancis.

Dengan dibangunkannya masjid itu, masyarakat Islam di Marseille tidak perlu lagi melaungkan azan salat jamaah di ruang-ruang bawah tanah, tempat-tempat sewaan atau garaj. Uniknya, masjid di Marseille akan dilengkapi dengan menara setinggi 25 meter, mengingatkan kepada beberapa negara Eropah yang kebelakangan ini sangat menentang pembinaan menara masjid.

Kompleks masjid terdiri dewan utama untuk solat yang mampu menampung sekitar 7,000 orang, ruang perpustakaan, ruang kelas untuk belajar Al-Quran, restoran dan kantin. Pembangunan masjid ini dijangka selesai pada tahun 2012.

Masjid Marseille adalah hasil dari perjuangan umat Islam di Perancis yang sudah selama 60 tahun mengidamkan pembangunan masjid raya di negeri itu. Perjuangan itu menampakkan kejayaannya pada tahun 2001, di mana Jean-Claude Gaudin mendukung rencana pembangunan projek masjid dengan pembiayaan sebanyak 27 juta dollar AS. Gaudin berpendapat, dengan mendukung pembangunan masjid baru ini akan membantu meningkatkan integrasi masyarakat umat Islam ke dalam masyarakat Perancis.

"Masjid ini adalah wajah Islam yang nyata di Perancis, sebuah pengakuan bahawa masyarakat Islam memiliki status yang sama dengan penganut agama Katolik dan penganut agama lainnya di negeri ini," kata Nourredine Cheikh, presiden kesatuan yang mendukung kempen pembangunan masjid besar di Perancis.

Warga muslim Perancis menyambut gembira pelaksanaan pembangunan masjid di Marseille. "Kami sangat bahagia, masjid itu akhirnya menjadi kenyataan. Masjid ini akan membantu meredam mereka yang selama ini takut pada agama Islam," kata Salima Bassousilia, seorang warga muslim Perancis.

Masjid di Marseille ini tidak akan menlaungkan suara azan dengan pembesar suara, tapi akan menyalakam lampu yang akan berkelip lima kali untuk menandakan masuknya waktu salat. Cheikh, muslim Perancis kelahiran Algeria yang merupakan seorang usahawan berharap negara-negara seperti Arab Saudi dan Malaysia serta negara-negara di Afrika mampu untuk memyumbangkan dana pembangunan masjid itu. (ln/ CNA)

Sumber: eramuslim.com

Apa yang ada pada masjid terbesar tanpa naungan negara Khilafah?

Sesetengah umat Islam mempunyai pendapat bahawa pembinaan dan pencantikkan masjid menjadi bukti teguhnya Islam di sesebuah negara, sehingga para pelancong asing yang melawat negara tersebut tidak ketinggalan menziariahi masjid-masjid yang pembinaannya menelan berjuta-juta ringgit.

Namun begitu, secara realitinya, fungsi masjid di zaman ini telah disempitkan hanya kepada amalan ibadat. Di kebanyakan masjid kita melihat kaum Muslimin dilarang berbincang tentang permasalahan umat Islam. Sama sepertimana penganut agama Kristian yang menunaikan ibadat mereka di dalam gereja atau penganut agama Yahudi beribadat di dalam biara mereka, umat Islam sekarang ini berbangga dengan masjid-masjid yang menelan berjuta-juta ringgit yang dihiasi dengan berbagai corak dan lambang seolah-olah kebesaran, keagungan dan identiti umat Islam terletak pada struktur dan kecantikan corak yang terdapat pada masjid tersebut. Namun amat menyedihkan apabila di tempat-tempat di mana masjid-masjid ini dibina, hukum shara’ yang menjadi sepatutnya menjadi identiti umat Islam dan bukti perlaksanaan Islam di kawasan tersebut, dilupakan. Abu Daud meriwayatkan bahawa Ibnu Abbas telah mengatakan bahawa Rasulullah SAW bersabda “Aku tidak diarahkan untuk menghiasi masjid. Dan kamu akan menghiasi masjid-masjid sebagaimana kaum Yahudi dan Nasrani”. Dan dari Anas bin Malik r.a. bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: "Tidak berlaku (terjadi) hari Qiamat sehingga umat ku bermegah-megah (dengan binaan) masjid" [H.R. Abu Daud)]

Masjid yang pertama didirikan oleh Rasulullah SAW di Madinah hanya dibina dengan menggunakan pelepah tamar sahaja. Namun begitu, masjid tersebut menepati fungsinya sebagai sebuah masjid di dalam Islam. Masjid yang dibina oleh Rasulullah (SAW) di Daulah Islam di Madinah itu yang tidak menelan berjuta-juta ringgit sepertimana masjid sekarang dengan hiasan dan corak yang bermacam-macam, tetapi menjadi pusat di mana Rasulullah (SAW) dan para sahabatnya merancang perluasan dakwah Islam di seluruh tanah Arab dan sentiasa menjadi pusat untuk membincangkan dan memerhatikan keadaan terkini dan permasalahan umat Islam.

Hanya di dalam Daulah Khilafah sahaja peranan masjid yang sebenarnya dapat dikembalikan, di mana nama Allah dan Hukum Allah diperjuangkan dan permasalahan umat Islam dapat dibincangkan dan diperhatikan. Masjid bukan sahaja bukan sahaja menjadi tempat menunaikan amal ibadat khusus, namun ia merupakan pusat aktiviti sosio-politik kaum Muslimin.

Marilah kita sama-sama memperingati diri kita dengan amaran daripada Hadis Rasulullah berkenaan dengan peristiwa-peristiwa buruk yang akan menimpa umat Islam. Daripada Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW; "Sudah hampir sampai suatu masa di mana tidak tinggal lagi daripada Islam ini kecuali hanya namanya, dan tidak tinggal daripada Al-Quran itu kecuali hanya tulisannya. Masjid-masjid tersergam indah, tetapi ia kosong daripada hidayah. Ulama yang ada adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah naungan langit. Dari mereka berpunca fitnah, dan kepada mereka fitnah ini akan kembali". [H.R. al-Baihaqi]

Wa Allahu A’lam
Sumber: www.mykhilafah.com

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers