HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Friday, June 17, 2011

Apparent torture of boy reinvigorates Syria’s protest movement



a Syrian man holds a picture of 13-year-old Hamza Ali al-Khateeb during his funeral on Wednesday in the flash point region of Daraa.

a Syrian man holds a picture of 13-year-old Hamza Ali al-Khateeb during his funeral on Wednesday in the flash point region of Daraa.

BEIRUT — The boy’s head was swollen, purple and disfigured. His body was a mess of welts, cigarette burns and wounds from bullets fired to injure, not kill. His kneecaps had been smashed, his neck broken, his jaw shattered and his penis cut off.

What finally killed him was not clear, but it appeared painfully, shockingly clear that he had suffered terribly during the month he spent in Syrian custody.

Hamza Ali al-Khateeb was 13 years old.

And since a video portraying the torture inflicted upon him was broadcast on the al-Jazeera television network Friday, he has rapidly emerged as the new symbol of the protest movement in Syria. His childish features have put a face to the largely faceless and leaderless opposition to President Bashar al-Assad’s regime that has roiled the country for nine weeks, reinvigorating a movement that had seemed in danger of drifting.

It is too early to tell whether the boy’s death will trigger the kind of critical mass that brought down the regimes in Egypt and Tunisia earlier this year and that the Syrian protests have lacked. But it would not be the first time that the suffering of an individual had motivated ordinary people who might not otherwise have taken to the streets to rise against their governments.

The revolt in Tunisia was inspired by a street vendor who set himself on fire after being insulted by a local policewoman. In Egypt, the 2010 beating death of Khaled Said, an ordinary Alexandria resident, kindled the opposition movement that eventually led the uprising against the rule of Hosni Mubarak.

Activists believe Hamza will become the Khaled Said of Syria, said Wissam Tarif of the human rights monitoring group Insan. “This boy is already a symbol,” Tarif said. “It has provoked people, and the protests are increasing.”

Throughout the weekend, demonstrations erupted in towns and cities across Syria to denounce the torture of Hamza, marking an escalation in a movement that had until now focused its protests around Friday prayers.

In Hama, a city 116 miles north of Damascus, the capital, thousands swarmed a central square holding pictures of the boy and chanting “Hamza, Hamza.” In a neighborhood of Aleppo, Syria’s largest city, which until now had not participated in protests on any significant scale, people climbed onto rooftops overnight Saturday, chanting, “God is great. Hamza, Hamza.” In Darayya, a suburb of Damascus, children took to the streetsSunday to denounce his torture.

A Facebook page, “We are all Hamza Ali al-Khateeb, the Child Martyr,” has drawn more than 40,000 members since it was created Saturday. “There is no place left here for the regime after what they did to Hamza,” read one comment on the page. An English version has more than 3,000 followers.

“Torture is usual in Syria. It’s not something new or strange. What is special about Hamza is that he was only 13 years old. He really is a child,” said Razan Zeitouneh, a human rights lawyer who is in hiding in Damascus, in an interview conducted on Skype. “That’s why it shocked all Syrians, even those who haven’t decided whether they want to participate or not in the protests.”

Source: Washington Post

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers