HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Friday, February 11, 2011

Protesters closing in on Mubarak

Fri Feb 11, 2011 12:58PM













Millions of Egyptians have surrounded the Presidential Palace and the state Radio and Television building in Cairo as the Mubarak regime dispatches scores of vigilantes to attack pro-democracy protesters.


According to a Press TV correspondent, the republican guards have been deployed around the palace with snipers positioned on the rooftop of the building.

The measure was taken after protesters began gathering outside the presidential palace following the Friday Prayers.

The state Radio and Television building has also been encircled by large number of anti-Mubarak demonstrators. The protesters have formed a human barricade around the building, blocking all the entrance and exits.

This is while, a huge crowd of pro-democracy protesters have already gathered at Cairo's Liberation Square. More than one million protesters performed their Friday Prayers in the square.

Protesters in the Liberation Square are chanting, "Leave, leave Mubarak, Suleiman," "No to Mubarak. No to Suleiman," and "Strike, strike until [the] collapse of Mubarak," a Press TV correspondent reported.

Elsewhere in Egypt, more than one million pro-democracy protesters have taken to the streets of Alexandria.

Embattled Egyptian President Hosni Mubarak, who once again has defied calls to step down in a late Thursday night television address, has stepped up the crackdown on peaceful protesters across the country.

In his address, Mubarak said he would not accept what he called “foreign dictates” and said that he would delegate some of his powers to newly-appointed Vice President Omar Suleiman.

Suleiman also appeared on state TV, praising Mubarak and urging demonstrators to go home. Mubarak and Suleiman's comments fueled the anger of the protesters.

In its statement broadcast on state TV, the military's Supreme Command Council warned against any threats to Egyptian national security.

The statement said that a 30-year-old state of emergency would be lifted when the security situation improves. The army also said it will safeguard people's demands and guarantee the implementation of necessary amendments.

The army also promised to hold free and fair elections but did not set a specific date for the polls.

The army statement in support of President Mubarak's planned reforms further infuriated protesters.

World leaders have reacted to President Mubarak's refusal to relinquish power with the United Nations repeating its call for a transparent, orderly and peaceful transition of power in the country.

UN Secretary General Ban Ki-moon says the legitimate aspirations of the Egyptian people must be met and that the world body is ready to assist Egypt in the process.

US President Barack Obama has called for concrete change in the country. Obama said Cairo must spell out a clear path to democracy.

The European Union led by Britain, France and Germany also called for change in Egypt.

German Foreign Minister Guido Westerwelle said Mubarak's speech has left the international community more concerned.

More than 300 people have been killed and thousands of others injured during the pro-democracy protests in Egypt.

JR/HGH/MMN
Source: presstv

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers