HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Wednesday, July 13, 2011

Malaysia’s leader warned: reform elections or risk revolution

JULY 12, 2011
Malaysia’s top opposition leader has warned the government that it may face a “hibiscus revolution” unless activists’ demands are met for electoral reform and an end to “dirty politics”.

Anwar Ibrahim’s comments came a day after an estimated 20,000 people took to the streets to protest against alleged vote-rigging and other electoral abuses, defying a government ban and widespread use of teargas and water cannon filled with chemically laced water to deter the crowds.

More than 1,400 people were arrested and 12 injured — including Anwar — as clashes between police and protesters broke out in Malaysia’s biggest protest since 2007.

Speaking to a small group of young graduates on Sunday, the People’s Justice party leader warned prime minister Najib Razak’s government: “We will have to pursue – in parliament and outside of parliament – free and fair elections, even by rallying unless they change the electoral vote.”

When asked whether Malaysia was in the middle of its own revolution, Anwar said: “We have no confidence left [in the government], so it is important for Najib to consider seriously that we are close [to that].”

Najib, whose ruling party Barisan Nasional (National Front) has been in power since 1955, has dismissed Anwar as an opportunist who “will do everything, good or bad” to become prime minister himself. He has also claimed that Anwar might have been using Saturday’s rally – organised by the Coalition for Clean and Fair Elections, a loose group of 62 non-governmental organisations – for his own political gain.

Najib’s government took extreme measures to prevent people from attending Saturday’s protest, including a city-wide lockdown that saw police suspend public transportation, seal off main roads, and threaten to arrest anyone wearing yellow, the colour of the coalition.

Amnesty International denounced the government’s actions as “the worst campaign of repression we’ve seen in decades”.

But Najib has since warned activists not to take to the streets again and claimed that his party, Umno, far outnumbered opposition groups.

“Don’t doubt our strength,” he said. “If we want to create chaos, we can. Umno has 3 million members. If we gather 1 million members, it is more than enough. We can conquer Kuala Lumpur.”

Such comments – along with images and videos of police brutality against peaceful protesters – are undermining the BN’s future, some say.

“They made a very big mistake on Saturday, by assuming that arresting more people would make the rest of us scared,” said youth leader Khairul Anuar. “Actually, it has just made us more brave.”

A similar rally in 2007 is widely credited with spurring on Malaysia’s opposition movement, which won a landslide victory in the 2008 elections.

Many are hoping that Saturday’s rally could potentially topple the BN entirely in the next election, slated for as early as this year. But some analysts say the government may hold off in order to smooth things over.

“From Najib’s perspective, holding elections any time soon would be a mistake because of the damage that has been done,” Bridget Welsh, Malaysia specialist at Singapore Management University, told Reuters.

“The fact that such a large crowd turned up despite a crackdown shows that voter anger is deep and this is going to push a lot of people who are in the middle towards the opposition.”

The Guardian

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers