HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Thursday, September 22, 2011

Financial crisis 2.0

SEPTEMBER 14, 2011
canarywharf

The Vickers’ banking report is another fix to the broken capitalist system

Three years after the great financial crisis of a half century and with western economies fast running out of fixes to kick start economic growth the British Government has published recommendations to evade another such crisis.

In the main the report proposes that banks should ‘ring fence’ their high street customers from their high value corporate and government customers to protect the tax paying public from future baking failures like Lehman Brothers. Also, banks should hold more liquid (less profitable) capital reserves to help against another liquidity crunch which caused the banking system to seize up with a run on the likes of Northern Rock.

The fundamental error in the recommendations is that it presupposes that future crises will be much like the one in 2008. If another crisis ensues but from different causes – the system remains as vulnerable as before.

On the detailed recommendations it’s clear that enormously destructive investment banking transactions – the great majority of the business of investment banks – that serve no productive purpose in the real economy except as money gambles were seen as too politically risky to ditch altogether.

Indeed, high street customers – the public and SMEs – will pay a higher price for banking services so that corporate customers and the super rich can continue to play casino, with the system now disarmingly susceptible to a crisis.

Three issues mean banks will remain highly vulnerable in spite of proposals which will not be implemented until 2019:

Firstly, in spite of the proposed 2-3 fold increase in tier 1 capital reserve ratios less the one in 10 pounds of banking liabilities will be covered by ‘secure’ assets – an equation that would be unviable and unacceptable in any business.

Secondly, nothing has been done to unwind the derivative liabilities time bomb which is so enormous that it exposes the whole financial system even though ‘ring fenced’ banks will not be able to undertake many, but not all, derivatives transactions.

Thirdly, the idea of an unbreakable fire wall between ring fenced banks and those outside the ring fence is frankly false in banking which by definition pervades the whole capitalist economy. The contagious meltdown of 2008 affected the whole system even those banks with little exposure to investment banking due to knock on affects in the economy and the foreseen consequences.

In light of the economic and political not to mention the social costs of the financial crisis which continue to impose a heavy burden on western economies these proposals are flawed and will not be implemented for another 8 years (over a decade after the crisis first ensued) providing the banks with plenty of time to lobby in order to dilute their limited impact. Despite the political hyperbole about cutting bank bonuses and reforming the sector this financial crisis has exposed the political strength and patronage of the banks: it took just a weekend to bail them out to the tune of hundreds of billions but will take 10 years to get any sort of retribution.

The capitalist system is adept at fixes but we’re at a point in the crisis where the rescuers (governments) need rescuing. This is the dire back drop to the widely acclaimed (across the political spectrum) Vickers’ report and exposes just how woefully inadequate has been the response.

Source: www.hizb.org.uk

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers