HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Saturday, October 18, 2008

Ekonomi Kapitalis Dalam Kehancuran, Setelah Keruntuhan Sosialisme-Komunisme Hanya Islamlah Satu-satunya Penyelesaian dan Bebas dari Berbagai Krisis Ek

">بسم الله الرحمن الرحيم<

Krisis kredit hartanah telah meletup, meliputi perniagaan gadai janji, yang jurang hutang semakin melebar, di mana para penghutang tidak mampu lagi membayar, sehingga membuat bank dan institusi kewangan terbesar di Amerika, runtuh/muflis atau nyaris muflis. Akibat propaganda besar-besaran terhadap pasar kredit hartanah di Amerika, serta tarikan menarik mengenai keuntungan yang akan melimpah sebagaimana yang digambarkan promosi iklan, maka bank-bank dan pasar modal dunia segera melakukan pelaburan di pasar ini. Begitulah keruntuhan bank dan institusi kewangan Amerika menjangkiti kebanyakan belahan dunia, sehingga Amerika “bersin” ia akan menyebabkan dunia juga dijangkiti penyakit yang sama.
Sejumlah institusi kewangan telah menganggarkan kerugian akibat kredit hartanah tersebut, di Amerika saja mencapai 300 bilion dolar US, sementara di negara-negara lain dianggarkan 550 bilion dolar US. Setengah Negara yang terlibat kesan ini, khususnya negara kaya, mulai menyuntik dana berbilion dolar ke pasar modal untuk mengembalikan kepercayaan dan menyediakan kecairan untuk menggerakkan aktiviti ekonomi. Bahkan, sebahagian ada yang melakukan campurtangan langsung sampai pada tahap memiliknegara sebagian bank, sebagaimana yang terjadi di Britain.
Begitulah, prinsip sistem ekonomi Kapitalis terpenting, iaitu pasar bebas dan laissez faire dan tidak adanya campurtangan negara, telah musnah. Dua prinsip ini merupakan “akidah” bagi kaum Kapitalis, hingga Dewan Senat Amerika pada bulan Oktober 1999 mengeluarkan undang-undang yang mengharamkan terhadap setiap bentuk pembatasan atau halangan terhadap sistem kewangan, bahkan menegaskan kendali pasar modal harus bebas terbuka selebar-lebarnya. Akibatnya, prinsip ini nampak kerusakan dan kebatilannya bagi para pembuatnya sendiri, hingga kempen Kapitalisme, iaitu Amerika Syarikat, mengumumkan campurtangan negara dalam pasar modal adalah atas persetujuan Kongres saat ini iaitu Senat dan Dewan Perwakian Rakyat (House of Representatives), dalam rencana penyelamatan yang dibuat oleh Setiuasaha Perbendaharaan Amerika, Henry Poulson, dengan suntikan 700 bilion dolar US guna membeli instrumen kewangan yang dikeluarkan oleh bank-bank dan institusi kewangan dalam pasaran gadaijanji hartanah. Satu jam saja, setelah keputusan Kongres, Paulson segera melaksanakan rencana penyelamatannya.
Dengan kata lain, selepas sistem Sosialisme-Komunisme terkubur, sistem ekonomi Kapitalis benar-benar telah mati.
Peristiwa ini menyebabkan berbagai langkah juga telah dilakukan secara global. Empat negara besar Eropah, Perancis, Jerman, Inggris dan Itali segera mengadakan pertemuan, dan mengundang pertemuan lebih luas untuk mengkaji sistem monetari. Begitu juga menteri-menteri kewangan dan para pimpinan bank pusat sama ada yang bergabung dalam G-7 atau G-8 (kalau Rusia terlibat) mengadakan pertemuan dalam waktu dekat di Washington.
Namun, apakah usaha-usaha ini boleh menyelamatkan ekonomi Kapitalis, sebagaimana yang dikehendaki?
Sebenarnya, siapa saja yang meneliti realiti sistem ekonomi Kapitalis dewasa ini, akan melihatnya berada di tepi jurang yang dalam, jika belum terperosok di dalamnya. Semua rencana penyelamatan yang mereka buat tidak akan pernah mampu memperbaiki keadaannya, kecuali menjadi ubat bius yang meringankan rasa sakit untuk sementara waktu sahaja. Itu karena sebab-sebab kehancurannya memerlukan penyelesaian serius hingga ke akar umbinya, bukan hanya menampal kerosakannya.
Prinsip dan akar masalahnya sebenarnya ada empat perkara:
Pertama, dengan menyingkirkan emas sebagai cadangan mata wang, dan membawa dolar US sebagai standard mata wang dalam Perjanjian Bretton woods, setelah berakhirnya Perang Dunia II, sebagai pengganti mata wang pada awal dekad tujuh puluhan, telah menyebabkan dolar mendominasi perekonomian global. Akibatnya, kegoncangan ekonomi sekecil mana sekalipun yang terjadi di Amerika pasti akan menjadi pukulan dan tempias bagi perekonomian negara-negara lain. Sebab, sebagian besar kewangan Negara lain mengikat kepada dollar US, jika tidak keseluruhannya, yang mana nilai intrinsiknya tidak setara dengan kertas dan tulisan yang tertera di atasnya. Walaupun, setelah euro memasuki arena tersebut, dolar US tetap saja memiliki dominen terbesar di mana kebanyakan kewangan dollar US diikat secara umum.
Karena itu, selama mana emas tidak menjadi cadangan mata wang, maka krisis ekonomi seperti ini akan terus berulang. Sekecil manapun krisis yang menimpa dollar US, maka krisis tersebut akan dengan segera menjalar dan mengoncang perekonomian negara-negara lain. Bahkan polisi Amerika yang akan memberi impak terhadap dolar, juga memberi impak pada dunia yang lain. Bahkan, keadaan seperti ini akan menimpa wang kertas negara manapun yang mempunyai kontrol terhadap negara lain.
Kedua, hutang-hutang riba juga menciptakan kesusahan dan masalah perekomian yang besar. Walaupun,pinjaman asal atau pokok dibayar secara beransur-ansur dan secara berjadual ia akan berkurangan akhirnya tetapi kebanyakkan peminjam tidak dapat melunaskan pinjamannya hingga kadar hutang pokoknya menggelembung seiring dengan waktu, sesuai dengan sistem riba yang dikenakan kepadanya. Akibatnya, ketidakmampuan individu dan negara dalam banyak keadaan tidak dapat membayar menjadi perkara yang nyata. Sesuatu yang menyebabkan terjadinya krisis bayaran balik pinjaman, dan lambatnya aktiviti perekonomian, karena ketidakmampuan sebahagian besar kelas menengah untuk membayar balik pinjaman dan memberi kesan terhadap pengeluaran.
Ketiga, sistem yang digunakan di bursa dan pasar modal, iaitu jual-beli saham, obligasi dan komoditi tanpa adanya syarat serah-terima (aqad ijarah) komoditi yang berkaitan, bahkan diperjualbelikan berkali-kali, tanpa melibatkan komoditi tersebut berpindah tangan pemiliknya yang asal, adalah suatu sistem yang batil dan menimbulkan kesulitan dan masalah, bukan sistem yang boleh menyelesaikan masalah, dimana naik dan turunnya transaksi terjadi tanpa proses serah terima, bahkan tanpa adanya komiditi yang berkaitan. Semuanya itu mengarah terjadinya spekulasi dan kegoncangan di pasar modal. Begitulah, berbagai kerugian dan keuntungan terus terjadi melalui berbagai cara penipuan dan manipulasi. Semuanya terus berjalan dan berjalan, sampai terkuak dan menjadi malapetaka ekonomi.
Keempat, perkara penting, iaitu kejahilan akan fakta kepemilikan oleh Timur dan Barat. Mengikut Ideologi Sosialisme-Komunisme kepemilikan umum dikuasai oleh negara, dan kepemilikan peribadi yang dikuasai oleh kelompok tertentu. Bagi Ideologi Kapitalisme Liberal, Negara pun tidak akan campur tangan sesuai dengan falsafah pasar bebas.
Kejahilan akan realiti dan fakta kepemilikan ini memang telah dan akan menyebabkan goncangan dan masalah ekonomi. Itu karena kepemilikan tersebut bukanlah sesuatu yang dikuasai oleh negara atau kelompok tertentu, melainkan ada tiga macam:
Kepemilikan umum meliputi semua sumber, baik berbentuk pepejal, cair maupun gas, seperti minyak, besi, tembaga, emas dan gas. Termasuk semua yang tersimpan di perut bumi, dan semua bentuk sumber tenaga, juga industri berat berasaskan sumber tenaga sebagai komponen utamanya. Maka, negara harus mengekplorasi dan mendistribusikannya kepada rakyat, baik dalam bentuk barang maupun perkhidmatan.
Kepemilikan negara adalah semua kekayaan yang diambil negara, seperti cukai dengan segala bentuknya, serta perdagangan, industri dan pertanian yang diusahakan oleh negara, adalah di luar kepemilikan umum. Semuanya ini dibiayai oleh negara sesuai dengan kepentingan negara.
Kemudian kepemilikan pribadi, yang merupakan bentuk lain. Kepemilikan ini boleh dikelola oleh individu sesuai dengan hukum syara’.
Menjadikan kepemilikan-kepemilikan ini sebagai satu bentuk kepemilikan yang dikuasai oleh negara, atau kelompok tertentu, sudah pasti akan menyebabkan krisis, bahkan kegagalan. Begitulah, berakhirnya model ekonomi Sosialisme, karena telah menjadikan semua kepemilikan dikuasai oleh negara. Sosialisme memang berhasil dalam perkara yang memang dikuasai oleh negara, seperti industri berat, minyak dan sejenisnya. Namun, gagal dalam perkara yang memang seharusnya dikuasai oleh individu, seperti umumnya pertanian, perdagangan dan industri pertengahan. Keadaan inilah yang membawa kepada kehancuran. Kapitalisme juga gagal, dan setelah sekian waktu, kini sampai kepada kehancurannya. Itu adalah kerana Kapitalisme telah menjadikan individu, perusahaan dan institusi berhak memiliki apa yang menjadi milik umum, seperti minyak, gas, semua bentuk sumber tenaga, industri berat dan seterusnya. Sementara negara tetap berada di luar pasar dan bebas dari semua kepemilikan tersebut. Itu merupakan konsekuensi dari ekonomi pasar bebas, privatisasi dan globalisasi. Hasilnya adalah kegoncangan secara beruntun dan kehancuran dengan cepat, dari pasar modal menjalar ke sektor lain, dan dari institusi kewangan menjalar ke yang lain.
Begitulah, Sosialisme-Komunisme telah runtuh, dan kini Kapitalisme sedang atau nyaris runtuh.
Sesungguhnya sistem ekonomi Islamlah satu-satunya solusi yang kental dan bebas dari semua krisis ekonomi. Karena sistem ekonomi Islam benar-benar telah mencegah semua faktor yang menyebabkan krisis ekonomi:
Ia telah menetapkan, bahwa emas dan perak merupakan mata wang, bukan yang lain. Mengeluarkan kertas sebagai pengganti harus disandar pada emas dan perak, dengan nilai yang sama dan dapat ditukar, disaat ada permintaan. Dengan begitu, wang kertas negara manapun tidak akan didominasi oleh wang negara lain. Sebaliknya, wang tersebut mempunyai nilai intrinsik yang tetap, dan tidak berubah.
Sistem ekonomi Islam juga melarang riba, baik nasiah maupun fadhal, juga menetapkan pinjaman untuk membantu orang-orang yang memerlukan tanpa tambahan (bunga) dari wang pokoknya. Di Baitul Mal, juga terdapat bagian khusus untuk pinjaman bagi mereka yang memerlukankan, termasuk para petani, sebagai bentuk bantuan untuk mereka, tanpa ada unsur riba sedikitpun di dalamnya.
Sistem ekonomi Islam melarang penjualan komoditi sebelum dikuasai oleh penjualnya, sehingga haram hukumnya menjual barang yang tidak menjadi milik seseorang. Haram memindahtangan kertas berharga, obligasi dan saham yang dihasilkan dari akad-akad yang batil. Islam juga mengharamkan semua sarana penipuan dan manipulasi yang dibolehkan oleh Kapitalisme, dengan prinsip kebebasan kepemilikan.
Sistem ekonomi Islam juga melarang individu, institusi dan perusahaan memiliki apa yang menjadi kepemilikan umum, seperti minyak, galian, sumber tenaga, dan letrik. Islam menjadikan negara sebagai penguasanya dan pengurus sesuai dengan ketentuan hukum syara’.
Begitulah, sistem ekonomi Islam benar-benar telah menyelesaikan semua kegoncangan dan krisis ekonomi yang mengakibatkan penderitaan manusia. Ia merupakan sistem yang difardhukan oleh Tuhan semesta alam, yang Maha Tahu apa yang baik untuk seluruh makhluk-Nya. Allah berfirman:
﴿أَلاَ يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ﴾
“Apakah Allah Yang Maha menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?” (Q.s. al-Mulk [67]: 14)
Wahai kaum Muslim:
Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan kedudukan kepada anda dengan kedudukan yang agung, melalui agama Islam yang agung ini. Agama yang diwahyukan oleh Allah kepada Rasul-Nya SAW. Dia telah menjadikannya sebagai peringatan kepada anda. Dengannya, anda dahulu pernah menjadi umat terbaik yang dihadirkan untuk seluruh umat manusia. Demikian halnya dengan penerapan Islam telah menjadikan anda bahagia. Bukan hanya bagi anda saja, tetapi juga kebahagiaan bagi seluruh umat manusia, setelah mereka mengalami nestapa dan terus dirundung nestapa, karena dililit sistem syaitan buatan manusia, yang mencekik leher mereka.
Hanya saja, penerapan Islam yang agung ini tidak cukup hanya dengan mengumpulkannya di dalam kandungan buku, melainkan dengan mendirikan negara yang mengembang dan menerapkannya, iaitu negara Khilafah Rasyidah yang akan menghidupkan anda dalam kehidupan yang indah, aman dan menenteramkan.
Namun, Allah tidak pernah menurunkan malaikat yang akan mendirikan negara untuk anda, sementara anda hanya berdiam diri. Justru mendirikannya merupakan kewajiban agung bagi anda, di mana Rasulullah SAW telah mendirikan negara di Madinah, dan langkah baginda pun kemudian diikuti oleh para sahabat baginda —semoga Allah meridhai mereka, dan para tabiin, dengan sempurna.
wahai kaum Muslim, berjuanglah bersama Hizbut Tahrir, bantu dan dukunglah Hizb. Mintalah anugerah kepada Allah agar Anda bersama-sama dengan Hizb termasuk orang-orang yang diberikan kemuliaan oleh Allah, dimana melalui tangan-tangan merekalah Allah SWT. akan mewujudkan janji-Nya untuk memberikan kekuasaan di muka bumi, dan terwujudlah kabar gembira (busyra) Rasulullah SAW akan kembalinya Khilafah yang mengikuti metode kenabian untuk kedua kalinya. Andalah, wahai kaum Muslim, yang akan menjadi/pembawa lampu suluh dunia, pengemban obor kebaikan di dalamnya, dan paling berhak dan layak untuk memimpinnya.
Allah berfirman:
﴿وَاللهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ﴾
“Allah maha kuasa atas segala urusan-Nya, namun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” (Q.s. Yusuf [12]: 21)
Hizb ut-Tahrir
8 Shawwal, 1429 A.H
7 October, 2008 C.E.
(Terjemahan dari http://www.khilafah.com/index.php/analysis/america/4025-the-capitalist-economy-is-self-destructing)

0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers