HADHARAH ISLAMIYYAH Headline Animator

Monday, March 7, 2011

Saudi clerics decry protest petitions


|

Saudi citizens stage protests in towns in Saudi Arabia's oil-producing Eastern Province.

As anti-government demonstrators vow to continue their protests in Saudi Arabia, the country’s senior Wahhabi clerics have censured the pro-democracy demonstrations “as un-Islamic.”

In a statement released by state news agency SPA on Sunday, the Council of Senior Scholars said, “reform and advice do not take place through demonstrations and methods that fan sedition.”

The reaction of the 10-man council, headed by the mufti of Saudi Arabia, comes against the backdrop of growing calls on the Internet for massive anti-government protests planned for March 11 and 20 to demand change in the ultra-conservative kingdom.

A group of Saudi youths has posted a message on Facebook, calling for a “Saudi Revolution” on March 20 to demand democratic and political reform in the monarchy.

The Facebook group, which has over 17,000 members, also called for a “Day of Rage” rally on March 11. Tens of thousands of Saudis have already joined the drive.

“The council stresses that demonstrations are prohibited in this country, and that the Islamic way of realizing common interest is by offering advice,” the clerics said.

Earlier, Saudi intellectuals and rights activists urged King Abdullah in a statement to “transform the absolute monarchy into a constitutional kingdom.”

However, the council went on to add that “Reform and advice are the Islamic way and would carry benefits and prevent evil, and that does not happen through intimidating and seditious statements on which signatures are collected.”

The council issued a plea to Saudi security officials to “do their job in line with the law of the land” and confront anti-government protests.

The Saudi government on Saturday banned all types of rallies and gatherings and declared that security forces were “authorized by law to take all measures needed against those who try to break the law.”

The decision came in the wake of anti-government demonstrations that were held after the Friday prayers in the Saudi capital, Riyadh, and other cities.

Hundreds of Saudi protesters took to the streets in Riyadh for the first time, joining other anti-government protests held in a number of cities across the country while chanting anti-government and anti-corruption slogans.

Witnesses say Saudi security forces in Riyadh detained at least three people that had chanted slogans against the Saudi monarchy.

At the same time, groups of protesters continued their rallies in the towns of al-Hufuf, al-Ahsa, and al-Qatif in the Eastern Province, with demonstrators demanding the release of political prisoners.

In a move to intensify its crackdown on the mass protests planned for next week, the Saudi government has also decided to deploy thousands of anti-riot police to northeastern Saudi Arabia.

Protests and any public displays of dissent are forbidden in the Persian Gulf kingdom. The government has become increasingly anxious about the wave of protests that have swept the Arab world, toppling the Egyptian and Tunisian long-term rulers, and recently gaining intensity in states of Oman, Bahrain, Yemen and Libya.

DB/TG/MB

Source : http://www.presstv.ir/detail/168630.html


0 comments:

THE METHOD TO ESTABLISH KHILAFAH

video

Blog Archive

archives

Bangsa ini Harus Segera Bertobat

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, negeri ini seolah menjadi negeri segudang bencana; baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Bencana alam ada yang bersifat alamiah karena faktor alam (seperti gempa, tsunami, dll), tetapi juga ada yang karena faktor manusia (seperti banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran karena limbah industri, dll). Adapun bencana kemanusiaan seperti kemiskinan, kelaparan serta terjadinya banyak kasus kriminal (seperti korupsi, suap-menyuap, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, maraknya aborsi, penyalahgunaan narkoba, dll) adalah murni lebih disebabkan karena ulah manusia. Itu belum termasuk kezaliman para penguasa yang dengan semena-mena menerapkan berbagai UU yang justru menyengsarakan rakyat seperti UU Migas, UU SDA, UU Listrik, UU Penanaman Modal, UU BHP, dll. UU tersebut pada kenyataannya lebih untuk memenuhi nafsu segelintir para pemilik modal ketimbang berpihak pada kepentingan rakyat.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Bagaimana pula seharusnya bangsa ini bersikap? Apa yang mesti dilakukan? Haruskah kita menyikapi semua ini dengan sikap pasrah dan berdiam diri karena menganggap semua itu sebagai ’takdir’?

Tentu tidak demikian. Pasalnya, harus disadari, bahwa berbagai bencana dan musibah yang selama ini terjadi lebih banyak merupakan akibat kemungkaran dan kemaksiatan yang telah merajalela di negeri ini. Semua itu tidak lain sebagai akibat bangsa ini telah lama mencampakkan syariah Allah dan malah menerapkankan hukum-hukum kufur di negeri ini.

Karena itu, momentum akhir tahun ini tampaknya bisa digunakan oleh seluruh komponen bangsa ini untuk melakukan muhâsabah, koreksi diri, sembari dengan penuh kesadaran dan kesungguhan melakukan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini. Tampaknya bangsa ini harus segera bertobat dengan segera menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara total dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Maka dari itu, perjuangan untuk menegakan syariah Islam di negeri ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Sebab, sebagai Muslim kita yakin, bahwa hanya syariah Islamlah—dalam wadah Khilafah—yang bisa memberikan kemaslahatan bagi negeri ini, bahkan bagi seluruh alam raya ini.

Itulah di antara perkara penting yang dipaparkan dalam tema utama al-wa‘ie kali ini, selain sejumlah tema penting lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Add This! Blinklist BlueDot Connotea del.icio.us Digg Diigo Facebook FeedMeLinks Google Magnolia Ask.com Yahoo! MyWeb Netvouz Newsvine reddit Simpy SlashDot Spurl StumbleUpon Technorati
Cetak halaman ini Cetak halaman ini      

-->
EDITORIAL
10 Jan 2010

Ketika berbicara di televisi BBC, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyerukan intervensi lebih besar dari Barat di Yaman dan menyerang tuntutan bagi kekhalifahan dunia di dunia Muslim sebagai sebuah “ideologi pembunuh” dan suatu “penyimpangan dari islam “.
Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris berkata: “Gordon Brown, seperti halnya Tony Blair yang memerintah sebelumnya, berbohong [...]

Index Editorial
Leaflet
No Image
09 Jan 2010
بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِيـــم Sia-sia Saja Menggantungkan Harapan Kepada Rencana-rencana Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)! Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan...
Index Leaflet
KALENDER
January 2010
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
   
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
  • 1/24/2010: Halqah Islam dan Peradaban edisi 16
POLLING

Islam hanya mengakui pluralitas, bukan pluralisme. Pandangan Anda?

View Results

Loading ... Loading ...
AL-ISLAM
Al-Islam

ACFTA-PASAR BEBAS 2010: “BUNUH DIRI EKONOMI INDONESIA”

Mulai 1 Januari 2010, Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Sebaliknya, Indonesia dipandang akan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara tersebut. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, [...]

Index Al Islam

EBOOK DOWNLOAD
Ebook Download

Download buku-buku yang dikeluarkan Hizbut Tahrir, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Download disini

RSS NEWSLETTER
Powered By Blogger

Followers